Oleh
- Membran sel yang membatasi sel disebut sebagai membran plasma dan berfungsi sebagai rintangan selektif yang memungkinkan aliran oksigen, nutrien, dan limbah yang cukup untuk melayani seluruh volume sel. Membran sel juga berperan dalam sintesis ATP, pensinyalan sel, dan adhesi sel. Membran sel berupa lapisan sangat tipis yang terbentuk dari molekul lipid dan protein. Membran sel bersifat dinamik dan kebanyakan molekulnya dapat bergerak di sepanjang bidang membran. Molekul lipid membran tersusun dalam dua lapis dengan tebal sekitar 5 nm yang menjadi penghalang bagi kebanyakan molekul hidrofilik. Molekul-molekul protein yang menembus lapisan ganda lipid tersebut berperan dalam hampir semua fungsi lain membran, misalnya mengangkut molekul tertentu melewati membran. Ada pula protein yang menjadi pengait struktural ke sel lain, atau menjadi reseptor yang mendeteksi dan menyalurkan sinyal kimiawi dalam lingkungan sel. Diperkirakan bahwa sekitar 30% protein yang dapat disintesis sel hewan merupakan protein membran.
Nukleus mengandung sebagian besar gen yang mengendalikan sel eukariota (sebagian lain gen terletak di dalam mitokondria dan kloroplas). Dengan diameter rata-rata 5 µm, organel ini umumnya adalah organel yang paling mencolok dalam sel eukariota. Selubung nukleus melingkupi nukleus dan memisahkan isinya (yang disebut nukleoplasma) dari sitoplasma. Selubung ini terdiri dari dua membran yang masing-masing merupakan lapisan ganda lipid dengan protein terkait. Membran luar dan dalam selubung nukleus dipisahkan oleh ruangan sekitar 20–40 nm. Selubung nukleus memiliki sejumlah pori yang berdiameter sekitar 100 nm dan pada bibir setiap pori, kedua membran selubung nukleus menyatu. Di dalam nukleus, DNA terorganisasi bersama dengan protein menjadi kromatin. Sewaktu sel siap untuk membelah, kromatin kusut yang berbentuk benang akan menggulung, menjadi cukup tebal untuk dibedakan melalui mikroskop sebagai struktur terpisah yang disebut kromosom. Struktur yang menonjol di dalam nukleus sel yang sedang tidak membelah ialah nukleolus, yang merupakan tempat sejumlah komponen ribosom disintesis dan dirakit. Komponen-komponen ini kemudian dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, tempat semuanya bergabung menjadi ribosom. Kadang-kadang terdapat lebih dari satu nukleolus, bergantung pada spesiesnya dan tahap reproduksi sel tersebut. Nukleus mengedalikan sintesis protein di dalam sitoplasma dengan cara mengirim molekul pembawa pesan berupa RNA, yaitu mRNA, yang disintesis berdasarkan "pesan" gen pada DNA. RNA ini lalu dikeluarkan ke sitoplasma melalui pori nukleus dan melekat pada ribosom, tempat pesan genetik tersebut diterjemahkan menjadi urutan asam amino protein yang disintesis.
- Vakuola yang besar (dikelilingi membran, disebut tonoplas, yang menjaga turgor sel dan mengontrol pergerakan molekul di antara sitosol dan getah.
- Sitoplasma adalah bagian sel yang terbungkus membran plasma. Sitoplasma terdiri dari air, protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak dan protein. Pada sel eukariota, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel. Sitoplasma bersifat koloid. Ukuran partikel yang terlarut adalah 0,001-0,1 mikron dan bersifat transparan. Sitoplasma terdapat di dalam sel tapi berada di luar nukleus dan organel-organel sel.
- Dinding sel yang tersusun atas selulosa dan protein, dalam banyak kasus lignin, dan disimpan oleh protoplasma di luar membran sel. Ini berbeda dengan dinding sel fungi, yang dibuat dari kitin, dan prokariotik, yang dibuat dari peptidoglikan.
- Plasmodesmata, merupakan pori-pori penghubung pada dinding sel memungkinkan setiap sel tumbuhan berkomunikasi dengan sel berdekatan lainnya. Ini berbeda dari jaringan hifa yang digunakan oleh fungi.
- Plastida, terutama kloroplas yang mengandung klorofil, pigmen yang memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan memungkinkan terjadinya fotosintesis.
- Badan golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.
- Ribosom adalah organel ukuran kecil dan padat yang terdapat dalam sel dan berperan sebagai tempat sintesis protein. Ribosom terdapat dalam sitoplasma dan melekat pada membran RE ketika berlangsungnya proses sintesis protein. Jika proses sintesis protein tidak berlangsung ribosom akan berbentuk sub unit kecil dan sub unit besar. Ribosom juga merupakan komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino. Ribosom memiliki diameter sekitar 20 nm dan terdiri atas 65% RNA ribosom dan 35% protein ribosom. Sel dengan laju sintesis protein yang tinggi memiliki banyak sekali ribosom, contohnya sel hati manusia yang memiliki beberapa juta ribosom. Ribosom sendiri tersusun atas berbagai jenis protein dan sejumlah molekul RNA.
- Retikulum endoplasma (RE, kata retikulum diturunkan dari bahasa Latin berarti "di dalam sitoplasma", kata endoplasmik berarti "di dalam sitoplasma") adalah organel yang dapat ditemukan pada semua sel eukariotik. Retikulum endoplasma merupakan bagian dari sistem endomembran. RE merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga RE ini meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. RE terdiri dari jaringan tubula dan gelembung membran yang disebut sisterne (cisternae) (bahasa Latin cisterna, berarti "kotak" atau "peti"). Membran RE memisahkan ruangan internal, yaitu ruang sisternal dan sitosol. Membran ini berhubungan langsung dengan selubung nukleus atau nuclear envelope, sehingga ruang di antara kedua membran selubung itu bersambung dengan ruang sisternal RE ini. Terapat dua daerah RE yang struktur dan fungsinya berbeda jelas, walaupun keduanya tersambung, yaitu RE halus dan RE kasar. Pada bagian-bagian RE kasar, terdapat ribuan ribosom. Ribosom merupakan tempat proses pembentukan protein terjadi di dalam sel. Ribosom juga diletakkan pada sisi sitoplasmik membran luar selubung nukleus, yang bertemu dengan RE kasar. Sedangkan bagian-bagian retikulum endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom disebut retikulum endoplasma halus atau smooth endoplasmic reticulum. Fungsinya adalah untuk membentuk lemak dan steroid
- Mitokondrion (mitochondrion, jamak: mitochondria) adalah organel dengan membran ganda yang ditemukan pada sebagian besar organisme eukariotik. Mitokondria menghasilkan sebagian besar suplai adenosina trifosfat (ATP) pada sel, yang digunakan sebagai sumber energi kimia. Oleh karena itu, mitokondria disebut sebagai "pembangkit tenaga" pada sel. Jumlah mitokondria dalam sel sangat bervariasi menurut organisme, jaringan, dan jenis sel. Mitokondria terdiri dari kompartemen-kompartemen yang masing-masing menjalankan fungsi khusus. Kompartemen atau area ini meliputi membran luar, ruang antarmembran, membran dalam, krista, dan matriks. Mitokondria umumnya berukuran antara 0,75 hingga 3 μm² tetapi sangat bervariasi dalam ukuran dan strukturnya. Mereka tidak dapat dilihat mata kecuali diberi warna secara khusus. Selain memasok energi sel, mitokondria terlibat dalam tugas-tugas lain, seperti persinyalan sel, diferensiasi sel, dan kematian sel, serta menjaga pengaturan siklus sel dan reproduksi sel. Biogenesis mitokondrial (proses ketika mitokondria menambah massanya) pada gilirannya terkoordinasi secara temporer dengan proses-proses seluler ini. Meskipun sebagian besar DNA sel berada di dalam inti sel, mitokondria memiliki genom atau DNA-nya sendiri ("mitogenom") yang secara substansial mirip dengan genom bakteri. Protein mitokondria (protein yang ditranskripsi dari DNA mitokondria) bervariasi tergantung tipe jaringan dan spesiesnya.
- Mikrotubula (jamak) adalah organel sel,di dalam sitoplasma semua sel eukariot, berupa silinder panjang yang berongga dengan diameter luar kira-kira 25 nm dan diameter dalam ± 12 nm. Panjangnya beragam dari beberapa nanometer sampai beberapa mikrometer. Mikrotubulus terdiri dari molekul-molekul bulat protein globular yang disebut tubulin, yang secara spontan bergabung pada kondisi tertentu membentuk silinder panjang berongga. Setiap molekul tubulin terdiri atas dua subunit polipeptida yang serupa,α-tubulin dan β-tubulin. Tiap molekul tubulin berbobot molekul 110.000 Dalton dan merupakan dimer dari protein tubulin α dan tubulin β. Pada irisan melintang, mikrotubulus terlihat terdiri dari 13 subunit dalam susunan heliks. Subunit ini adalah bagian dari 13 benang tubulin, masing-masing terangkai membentuk heliks yang merupakan bagian dari dinding mikrotubulus. Kedua macam tubulin ini tersusun berselang seling sepanjang benang.
- Mikrofilamen atau filamen aktin adalah bagian dari kerangka sel (sitoskeleton) yang berupa batang padat berdiameter sekitar 7 nm dan tersusun atas protein aktin, yaitu suatu protein globular. Mikrofilamen ada pada sel eukariot. Berlawanan dengan peran penahan-tekanan (gaya tekan) mikrotubula, peran struktural mikrofilamen dalam sitoskeleton ialah untuk menahan tegangan (gaya tarik). Dengan bergabung dengan protein lain, mikrofilamen sering membentuk jalinan tiga dimensi persis di dalam membran plasma, yang membantu mendukung bentuk sel. Jalinan ini membentuk korteks (lapisan sitoplasma luar) sel tersebut mempunyai kekentalan semipadat seperti gel, yang berlawanan dengan keadaan sitoplasma dalamnya yang lebih cair (sol).
3.1 Jaringan meristem
Meristem adalah jaringan pada tumbuhan yang tersusun atas sel sel yang aktif membelah. Jaringan ini mudah ditemukan pada bagian titik-titik tumbuh batang maupun akar. Meristem di bagian ini disebut sebagai meristem primer, karena mengawali pertumbuhan biomassa. Meristem juga ditemukan pada bagian batang dan akar, membentuk kambium. Terdapat dua jenis kambium pada batang yaitu kambium vaskular dan kambium gabus (felogen). Keduanya bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder (ke samping) yang dialami tumbuhan dan disebut meristem sekunder. Jaringan meristematik dapat diinduksi (dirangsang) pembentukannya, baik dengan melukai suatu bagian tubuh tumbuhan maupun dalam kultur buatan (dengan kultur jaringan). Jaringan meristematik yang terbentuk karena induksi ini dinamakan kalus. Meristem pucuk dan kambium biasanya adalah bagian yang paling mudah diinduksi untuk memperbanyak diri pada kultur jaringan.
Ciri-ciri jaringan meristem:
- Jaringan meristem memiliki sel-sel dengan dinding yang tipis sehingga memungkinkan sel-sel itu dapat terus membelah.
- Jaringan meristem memiliki bentuk sel isodiametris dengan inti yang besar dan diameter yang sama. Sel-sel nya juga tersusun seperti bola-bola yang rapat dengan begitu memungkinkan sel dapat membelah ke segala arah
- Jaringan meristem mengandung protoplasma yang berfungsi dalam proses pembelahan sel-sel yang dibutuhkan oleh komponen-komponen pembentuk organel-organel sel yang mencukupi sebelum sel membelah. Zat
- Zat-zat organik dan anorganik sangat diperlukan dalam jumlah yang banyak pada sel-sel yang akan membel.
- Protoplasma pada meristem tidak mengandung makanan cadangan dan kristal kristal. Dalam pengamatan menggunakan mikroskop elektron akan tampak jelas bahwa sel-sel embrional tidak ditemukan vakuola vakuola makanan yang masuk ke dalam sel langsung digunakan untuk proses sintesis dan penyimpanan energi untuk pembelahan.
- Vakuola-vakuola pada jaringan meristem berukuran kecil.
3.1.1 Meristem apikal
Meristem apikal adalah jaringan meristem yang terletak pada ujung akar dan ujung batang. Meristem apikal melakukan aktivitas pertumbuhan primer yaitu pertambahan panjang batang dan akar (Gambar 4 dan 5). Pada ujung batang, meristem terbagi menjadi tiga daerah yaitu daerah pembelahan (cleveage), daerah pemanjangan (elongasi) dan daerah pendewasaan (maturasi).
Gambar 5, Meristem apical pucuk
Pada ujung meristem akar terbagi menjadi 4 zona yaitu daerah tudung akar (kaliptra), daerah pembelahan (cleveage) daerah pemanjangan (elongasi) dan daerah pendewasaan (maturasi). Daerah pembelahan dan pemanjangan disebut daerah promeristem dan daerah diferensiasi disebut daerah meristem. Daerah meristem akan terbagi menjadi tiga jaringan meristem yaitu protoderma, prokambium, dan meristem dasar. Protoderma selanjutnya akan terspesialisasi menjadi epidermis, prokambium akan terspesialisasi menjadi jaringan berkas pengangkut yang berupa floem primer dan xilem primer serta kambium. Sementara itu, meristem dasar akan terdiferensiasi menjadi parenkim atau jaringan dasar. Parenkim selanjutnya akan terspesialisasi menjadi korteks, empulur, sklerenkim, maupun kolenkim. Parenkim dapat menjadi meristem kembali dan akan membentuk meristem sekunder pada bagian paling depan.
Meristem akar terdapat tudung akar yang dibentuk oleh kaliptrogen. Kaliptra tersusun atas sel-sel parenkim yang tipis berbentuk kubus kaya akan protoplasma dan sedikit sekali vakuola. Kaliptra berfungsi untuk melindungi titik tumbuh akar dan penentu arah pertumbuhan akar sesuai dengan pengaruh gaya gravitasi bumi. Selain itu, kaliptra akan mensekresikan senyawa polisakarida yang dapat melunakkan tanah sehingga ujung akar dapat menembus tanah.
Selama pembentukan tubuh tanaman utama, daerah tertentu dari meristem apikal menghasilkan jaringan epidermis, jaringan dasar dan jaringan vaskular. Meristem apikal akar menempati ujung akar sementara meristem apikal pucuk menempati daerah paling ujung dari sumbu batang. Selama pembentukan daun dan pemanjangan batang, beberapa sel 'tertinggal' dari meristem apikal pucuk, merupakan tunas ketiak. Tunas tersebut hadir dalam ketiak daun dan mampu membentuk cabang atau bunga.
3.1.2. Meristem lateral
Meristem yang terjadi di daerah dewasa pada akar dan batang dari banyak tanaman, terutama yang menghasilkan sumbu kayu dan tampaknya lebih dari meristem primer disebut meristem sekunder atau lateral. Mereka adalah meristem silinder. Kambium vaskular fasciculus, kambium interfascicular dan gabus-kambium adalah contoh dari meristem lateral. Ini bertanggung jawab untuk memproduksi jaringan sekunder. Meristem lateral merupakan jaringan meristem yang berada sejajar dengan permukaan organ tumbuhan misalnya kambium dan kambium gabus. kambium termasuk dalam jenis meristem sekunder karena berasal dari parenkim yang bersifat aktif. Aktivitas meristem ini adalah melakukan pertumbuhan sekunder yaitu pertambahan diameter batang yang disebabkan adanya pembelahan kambium ke arah dalam dan ke arah luar. Kambium intravaskuler membelah ke arah dalam membentuk xilem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder. Kambium intervaskuler membelah ke arah luar membentuk unsur kulit kayu dan membelah kearah dalam membentuk unsur kayu. Hasil pembelahan kambium akan membentuk garis lingkaran yang disebut lingkarahan tahun. Lingkaran tahun terbangun dari aktivitas pembelahan sepanjang tahun dan ketebalannya dipengaruhi oleh musim.
Dari segi morfologi jenis sel kambium dibedakan dua macam, yaitu (1) pemula yang meruncing dikedua ujungnya sehingga berbentuk kumparan, disebut pemula kumparan atau pemula fusiform, menghasilkan unsur yang memanjang atau aksial(vertikal) pada kayu (xilem) dan bagian dalam kulit kayu (floem); (2) pemula jari-jari empulur yang menghasilkan jari-jari empuluryang tumbuh ke arah radial (Gambar 6).
Gambar 6. Kambium pembuluh dan turunannya
Dengan demikian, kambium merupakan lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang sel-selnya aktif membelah dan bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder tumbuhan. Kambium ditemukan pada batang dan akar. Berdasarkan jaringan tetap yang dibentuknya, dikenal dua kelompok kambium, yaitu kambium gabus (felogen, phellogen) dan kambium pembuluh (vascular cambium). Kambium hanya ditemukan pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae. Kambium gabus adalah bagian dari korteks. Aktivitasnya menghasilkan jaringan gabus (felem, phellem atau cork) ke arah luar. Jaringan gabus berfungsi untuk mengendalikan masuk dan keluarnya air, mencegah serangan hama, dan beberapa fungsi mekanik lainnya. Ke arah dalam, kambium gabus pada beberapa spesies tumbuhan menghasilkan lapisan kulit bergabus yang disebut feloderm (phelloderm). Kambium pembuluh atau vaskular adalah bagian yang biasa disebut orang kambium saja. Kambium biasanya membatasi bagian pepagan (kulit kayu) dari kolom kayu (xilem) pada batang pohon. Ke dalam, kambium akan membentuk pembuluh kayu (xilem) dan ke luar kambium membentuk pembuluh tapis (floem, phloem).
3.1.3 Meristem interkalar
Meristem yang terjadi antara jaringan dewasa ini dikenal sebagai meristem interkalar (kabisat). Meristem interkalar terdapat pada rumput, terutama bagian yang melakukan regenerasi, yang dikonsumsi oleh herbivora. Meristem apikal dan meristem kabisat adalah meristem primer karena mereka muncul di awal kehidupan tanaman dan berkontribusi pada pembentukan tubuh tanaman utama. Meristem interkalar berada pada setiap pangkal tumbuhan berbuku-buku (rumput-rumputan). Pangkal ruas yang mengandung meristem ini berwarna lebih muda dibanding dengan bagian tengah maupun ujung ruas batang. Meristem interkalar aktivitasnya akan menyebabkan pertambahan panjang dan diameter ruas batang.
Parenkim adalah jaringan dasar yang utama (Gambar 7). Sel-sel parenkim ditemukan pada akar dan batang terutama sebagai pengisi bagian korteks batang, daun, bunga, buah, dan biji. Parenkim di daun yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis disebut juga klorenkim, yaitu jaringan mesofil, yang mencakup jaringan tiang/palisade dan jaringan spons. Disebut klorenkim karena mesofil dan jaringan palisade merupakan jaringan parenkim yang mengandung klorofil. Parenkim praktis mengisi hampir semua bagian tumbuhan. Parenkim pada buah, biji, atau umbi dapat mengalami spesialisasi fungsi sebagai tempat penyimpanan energi. Pati disimpan sebagai butir-butir pati dalam dalam sitoplasma, lemak disimpan sebagai butir-butir minyak/lemak, dan berbagai minyak atsiri terlarut cairan sel di vakuola. Tumbuhan yang mengapung atau beradaptasi dengan lingkungan anaerob (tergenang) mengembangkan aerenkim, suatu parenkim yang memiliki ruang antarsel luar biasa besar sehingga terisi udara. Sel-sel parenkim pada buah yang menyimpan karbohidrat dalam bentuk gula sitoplasmanya dipenuhi oleh produk metabolit tersebut dan sel-selnya terpisah-pisah karena aktivitas pektinase yang membuat pektin penyusun dinding sel tercerai-berai.
Gambar 7. Jaringan parenkim
Berdasarkan fungsinya parenkim dibagi menjadi beberapa jenis jaringan, yaitu:
- Parenkim Asimilasi. Parenkim asimilasi yaitu sebagai pembuat zat makanan bagi tumbuhan yang diproses dari fotosintesa di daun. Biasanya terletak di bagian tepi suatu organ, misalnya pada daun, batang yang berwarna hijau, dan buah. Di dalam selnya terdapat kloroplas, yang berperan penting sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis,
- Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma. Biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya: pada empulur batang, umbi akar, umbi lapis, akar rimpang (rizoma), atau biji. Di dalam sel-selnya terdapat cadangan makanan yang berupa gula, tepung, lemak atau protein. Parenkim penimbun berfungsi dalam menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan berupa hasil fotosintesa, seperti protein, amilum, gula tepung, atau lemak.
- Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.Parenkim air berfungsi sebagai tempat menyimpan air pada tumbuhan xerofit /epifit (sedikit air) untuk menghadapi kemarau misalnya pada tumbuhan kaktus dan lidah buaya
- Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan hidrofit.Parenkim udara disebut sebagai aerenkim bertugas menyimpan udara dalam kantung besarnya, terdiri dari sel gabus dengan rongga yang besar sehingga membantu menjaga kelebihan air pada tumbuhan dengan habitat perairan. Ruang antar selnya besar, sel- sel penyusunnya bulat sebagai alat pengapung di air, misalnya parenkim pada tangkai daun tumbuhan enceng gondok.
Berdasarkan bentuk parenkim dibagi menjadi beberapa kelompok yakni:
- Parenkim pagar (palisade) merupakan tempat fotosintesis yang utamadan sel-sel memanjang yang terdapat di daun tepat di bawah jaringan epidermis karena banyak mengandung klorofil daripada jaringan lainnya,dengan bentuk bulat memanjang/lonjong yang berjajar seperti tiang/pagar dan dalam parenkim palisade ini terdapat sel klorofil/zat hijau daun. Parenkim pagar berfungsi sebagai tempat fotosintetis
Berdasarkan fungsinya parenkim dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
- Jaringan parenkim palisade, tempat penyelenggara fotosintesis.
- Jaringan parenkim spons, selain sebagai tempat fotosintesis juga tempat penyimpan hasil fotosintesis.
- Jaringan kolenkim, jaringan penguat pada organ tubuh tumbuhan yang muda.
- Berkas pembuluh atau berkas vaskuler daun yaitu floem dan xilem terdapat pada ibu tulang daun.
- Xilem , mengangkut air dan mineral dari dalam tanah melalui akar sampai daun.
- Floem, mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
- Parenkim bunga karang (jaringan spons) merupakan lapisan sel-sel yang tidak teratur, banyak rongga udara, dan berada di bawah lapisan jaringan tiang. Pada bunga karang terdapat klorofil dalam jumlah kecil (tidak seperti palisade). Bunga karang berfungsi sebagai tempat fotosintesis.
- Parenkim bintang, dinamakan sesuai bentuknya yang menyerupai bintang karena bersegi lima menjuntai atau lebih.
- Parenkim lipatan yang terdapat pada pinus dan padi, dengan bentuk yang berlipat ke arah dalam serta banyak mengandung kloroplas.
- Parenkim pengangkut, sel-sel penyusunnya berbentuk memanjang menurut arah pengangkutannya. Umumnya terdapat pada batang.
Kolenkim merupakan sejenis jaringan dasar yang berperan sebagai jaringan penguat atau mekanik (Gambar 8). Dinding sel kolenkim mengalami penebalan pada dinding primer. Penebalan ini tidaklah menyeluruh, biasanya hanya pada sudut atau sisi tertentu saja. Keberadaan kolenkim akan memperkuat struktur organ tumbuhan. Organ tumbuhan mendapat bentuknya karena adanya tekanan turgor pada dinding sel. Kolenkim akan memperkuat struktur organ sehingga tidak mudah layu apabila tekanan turgor menurun. Tangkai daun kentang, misalnya mengalami penebalan pada bagian sudut-sudut sel kolenkim. Sel-sel kolenkim tangkai daun wortel mengalami penebalan pada dinding sisi tangensialnya (tepi), tetapi tidak pada sisi atas maupun bawahnya, sehingga tangkai daunnya lebih kokoh.
3.2.3 Jaringan sklerenkim
Sklerenkim merupakan sekelompok jaringan dasar yang tersusun dari struktur dinding sel yang mengeras karena mengandung endapan selulosa dan lignin (Gambar 9). Endapan ini demikian tebal sehingga hanya menyisakan sedikit lumen (ruang di dalam dinding sel). Sklerenkima yang "masak" terbentuk setelah protoplasmanya mengalami lisis (pecah) sehingga meninggalkan kerangka keras yang akan menopang tubuh tumbuhan. Sklerenkim mudah ditemukan pada bagian batang dan akar, khususnya pada bagian yang mengeras, seperti lapisan serat dan bagian pelindung jaringan pembuluh. Berbagai serat nabati bermanfaat yang digunakan dalam industri, seperti serat rami dan serat yute, terbentuk dari sklerenkima. Batok kelapa merupakan endokarp buah yang tersusun dari sklerenkim dengan lignifikasi yang dahsyat.
Tugas 4:
Jaringan epidermis adalah jaringan yang tersusun dari lapisan sel-sel yang menutupi permukaan organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
Ciri-ciri jaringan epidermis sebagai berikut:
- Sel-selnya berbentuk seperti balok dan tersusun berlapis tunggal, rapat, dan tidak memiliki ruang antarsel.
- Berhubung fungsinya untuk pelindung, sering dilengkapi lapisan lilin atau kutikula
- Umumnya sel-sel epidermis tidak memiliki klorofil, kecuali sel-sel epidermis daun tumbuhan paku dan sel-sel penutup pada stomata atau mulut daun
- Dibeberapa tempat, sel epidermis daun bermodifikasi menjadi sel penutup mulut daun, sedangkan epidermis batang dikotil bermodifikasi menjadi lentisel
- Epidermis akar yang masih muda yang mempunyai fungsi untuk penyerapan zat, dinding sel bagian luar tumbuh membentuk bulu-bulu akar.
Jaringan epidermis dapat melakukan modifikasi, yaitu:
a. Stomata
Stomata terdapat pada epidermis organ tumbuhan yang berwarna hijau. Stomata adalah celah atau lubang yang diapit oleh sepasang sel penjaga. Stomata berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya O2 dan CO2 pada proses respirasi maupun fotosintesis, serta jalur penguapan air (transpirasi).
b. Trikomata
Trikomata adalah rambut-rambut dari epidermis yang terdiri atas sel tunggal atau banyak sel. Trikoma terdapat pada hampir seluruh organ tumbuhan, misalnya akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. fungsi trikoma pada tumbuhan adalah mengurangi penguapan, meneruskan rangsangan, mengurangi gangguan dari hewan herbivore, membantu penyerbukan.
c. Spina (duri)
Spina dalah tonjolan pada permukaan epidermis batang, seperti pada duri mawar.
e. Sel kersik
Sel kersik adalah bagian sel epidermis yang berbentuk bulat, elips, berisi Kristal kersik. Sel kersik berfungsi untuk memperkuat batang. sel kersik terdapat pada tumbuhan family cyperaceae, equiisetinae dan graminae.
f. Velamen
Velamen tersusun dari sel-sel mati yang terdapat di bagian dalam epidermis kar gantung pada tumbuhan epifit. velamen berfungsi untuk menimbun air yang diperolehnya dan mengikat oksigen. Velamen terdapat pada family Orchidaceae.
Jaringan latisifer terdiri dari saluran berdinding tebal, sangat memanjang dan banyak bercabang yang mengandung jus berwarna susu atau kekuningan yang dikenal sebagai lateks. Jaringan latisifer mengandung banyak inti yang tertanam di lapisan tipis protoplasma. Jaringan latisifer terdistribusi secara tidak teratur dalam massa sel parenkim. Saluran lateks, di mana lateks ditemukan ada dua jenis yaitu:
- Sel lateks atau saluran lateks non-artikulasi
- Pembuluh lateks atau lateks yang mengartikulasikan
Biasanya sel-sel meristematik atau muda tidak memiliki ruang antar sel diantara mereka tetapi seiring bertambahnya usia, dindingnya terbelah di tempat-tempat tertentu sehingga menimbulkan ruang kecil yang disebut ruang antar sel, biasanya diisi dengan udara atau air. Umumnya ada dua jenis ruang antar sel, yaitu ruang antar sel skizogen, dan lisigen (Gambar 11).
1) Ruang antar sel skizogen
Ruang antar sel yang paling umum dihasilkan dari pemisahan dinding sel satu sama lain di sepanjang area kontak. Zat antar sel larut sebagian dan ruang antar sel berkembang. Akhirnya ukurannya menjadi cukup besar dan dikenal sebagai rongga skizogen.
Ruang antar sel dan rongga skizogen membentuk sistem interkomunikasi saluran antar sel yang panjang, yang memfasilitasi difusi gas dan cairan dari satu bagian tubuh tumbuhan ke bagian lain. Duktus resin di Coniferales, dan saluran sekretori pada Compositae dan Umbelliferae adalah contohnya. Sel-sel yang melapisi rongga bersifat sekretori dan melepaskan produknya di saluran antar sel.
2) Ruang antar sel lisigen
Jenis ruang antar sel ini muncul melalui penghancuran seluruh sel, yang oleh karena itu disebut ruang antar sel yang terjadi secara lisigen. Ruang antar sel ini menyimpan air, gas, dan minyak esensial di dalamnya. Contohnya banyak ditemukan pada tumbuhan air dan banyak tumbuhan monokotil. Rongga sekretori yang terjadi secara lisigen ditemukan pada Eucalyptus, Citrus dan Gossypium.
Gambar 11. Rongga sekretori yang terjadi secara lisigen dan skizogen
- Minyak esensial yang mengeluarkan kelenjar minyak, seperti pada buah-buahan dan daun jeruk, lemon.
- Kelenjar yang mengeluarkan lendir, seperti pada daun sirih
- Kelenjar yang mengeluarkan permen karet, resin, tanin, dll.
- Kelenjar pencernaan mengeluarkan enzim atau agen pencernaan
- Kelenjar khusus yang mengeluarkan air di ujung vena
Kelenjar eksternal biasanya berupa rambut pendek dengan ujung kelenjar:
- rambut atau kelenjar yang mengeluarkan air,
- Rambut kelenjar yang mengeluarkan zat seperti permen karet seperti pada tembakau , timah , dll.
- Rambut kelenjar yang mengeluarkan zat beracun dan mengiritasi, seperti pada jelatang.
- Kelenjar madu, seperti pada tumbuhan karnivora.
- Unsur Trakeal merupakan unsur yang berfungsi sebagai pengangkut air dan zat terlarut yang ada di dalamnya. Sel-sel trakeal berbentuk memanjang, tidak mengandung protoplas atau bersifat mati, dinding sel mengandung lignin, memiliki berbagai macam noktah. Unsur trakeal ada dua jenis yaitu sel trakea dan sel trakeida. Bentuk penebalan trakea dapat berupa penebalan cincin, spiral, jala, dan pita.
- Serat xilem adalah sel berbentuk memanjang dengan dinding sekunder mengandung lignin. Ada dua jenis serat yang ada pada tumbuhan, yaitu serat trakeid dan serat libriform. Serat libriform berukuran lebih panjang dan memiliki dinding sel yang lebih tebal dibanding serat trakeid. Serat libroform terdapat noktah sederhana, sedangkan serat trakeid hanya memiliki noktah yang terlindung.
- Parenkim xilem tersusun dari berbagai sel yang masih hidup. Terdapat pada xilem primer dan xilem sekunder. Pada xilem sekunder ada dua jenis parenkim, yaitu parenkim kayu dan parenkim jari-jari empulur. Parenkim pada xilem berfungsi untuk membantu proses metabolisme.
- Xilem primer terbentuk dari proses pertumbuhan pertama musim tanam atau prokambium. Xilem primer terjadi pada ujung batang, kuncup bung a, dan akar. Proses pertumbuhan ini akan membuat tanaman tumbuh semakin tinggi dan akar yang tumbuh dalam jangka waktu yang lebih lama.
- Xilem sekunder terbentuk dari proses pertumbuhan kedua atau kambium. Proses ini memungkinkan tanaman tumbuh lebih luas. Proses ini terjadi rutin setiap tahun setelah pertumbuhan primer. Xilem sekunder membentuk cincin gelap dalam pohon yang berfungsi untuk mengukur usia pohon tersebut.
a. parenkim empulur, xilem, parenkim korteks
b. parenkim korteks, xilem, parenkim empulur
c. parenkim, xilem, floem
d. parenkim, xilem, endodermis
e. parenkim, floem, endodermis
Jawab: a
a. akar dikotil
b. batang
dikotil
c. akar
monokotil
d. batang
monokotil
e. rhizome
Jawab: c
a. latisifer
b. trikoma kelenjar
c. hidatoda
d. nektarium
e. kelenjar madu
Jawab: c
Fungsi inti sel (nukleus) adalah:
- Mengontrol informasi genetik yang ada di dalam sel, sehingga masing-masing organisme (termasuk manusia) memiliki ciri khasnya masing-masing
- Mengontrol sintesis protein dan enzim
- Mengontrol pertumbuhan dan pembelahan sel
- Sebagai tempat menyimpan DNA, RNA, dan ribosom
- Mengatur proses transkripsi mRNAmenjadi protein
- Memproduksi ribosom.